Prinsip percobaan kolorimeter

Colorimeter adalah sejenis alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan warna suatu benda. Prinsip eksperimentalnya terutama didasarkan pada prinsip dasar persepsi mata manusia terhadap warna dan kolorimetri.

Berikut ini adalah prinsip percobaan utama kolorimeter:

Ruang kroma: Kolorimeter menggunakan ruang kroma untuk mendeskripsikan warna. Ruang Kromatisitas yang umum digunakan mencakup ruang warna CIE Lab dan ruang warna CIE LCh. Di Ruang-ruang ini, warna diwakili oleh tiga koordinat, yaitu kecerahan (aku*), sumbu merah-hijau (a atau C), dan sumbu kuning-biru (b atau h).

Sumber cahaya standar: Colorimeter menggunakan sumber cahaya standar untuk menerangi sampel dan mengumpulkan cahaya yang dipantulkan untuk pengukuran. Sumber cahaya standar yang umum digunakan mencakup sumber cahaya D65, yang memiliki distribusi spektral seimbang mirip dengan cahaya alami.

Mengukur sampel: Sampel ditempatkan di area pengukuran kolorimeter dan menerima cahaya yang dipantulkan setelah diiradiasi oleh sumber cahaya standar. Warna sampel ditentukan dengan mengukur distribusi spektral dan intensitas cahaya yang dipantulkan.

Prinsip percobaan kolorimeter

Sensor fotolistrik: Colorimeter menggunakan sensor fotolistrik untuk mengukur cahaya yang dipantulkan oleh sampel. Sensor fotolistrik dapat mengubah cahaya dalam rentang panjang gelombang berbeda menjadi sinyal listrik.

Perbandingan dan perhitungan: Colorimeter membandingkan warna sampel yang diukur dengan warna referensi. Dengan menghitung selisih antara koordinat sampel dan koordinat acuan, diperoleh nilai perbedaan warna sampel. Metode penghitungan perbedaan warna yang umum mencakup ΔEab dan ΔE94, yang digunakan untuk mewakili perbedaan warna antara sampel dan referensi.

Menurut prinsip percobaan di atas, colorimeter dapat mengukur warna sampel dengan cepat dan akurat, dan memberikan nilai perbedaan warna untuk menggambarkan perbedaan warna antara sampel dan referensi. Ini memiliki penerapan penting dalam pengendalian kualitas, pencocokan warna dan standarisasi merek di berbagai bidang.

Bagikan postingan ini