ISO 21227-4-2008 Cat dan pernis – Penilaian cacat pada permukaan yang dilapisi menggunakan pencitraan optik – Bagian 4: Penilaian korosi filamen

kata pengantar
ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) adalah aliansi global badan standar nasional (badan anggota ISO). Pengembangan standar internasional biasanya dilakukan melalui komite teknis ISO. Setiap lembaga anggota yang tertarik pada suatu mata pelajaran yang telah dibentuk komite teknisnya berhak untuk diwakili dalam komite tersebut. Organisasi pemerintah dan non-pemerintah internasional yang bekerja sama dengan ISO juga terlibat dalam pekerjaan ini. ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) tentang semua masalah standardisasi elektroteknik.

Standar internasional disusun sesuai dengan aturan yang diberikan di Bagian 2 dari Petunjuk ISO/IEC.

Tugas utama komite teknis adalah menetapkan standar internasional. Rancangan standar internasional yang diadopsi oleh Komite Teknis akan diedarkan ke badan-badan anggota untuk pemungutan suara. Publikasi sebagai standar internasional memerlukan persetujuan paling sedikit 75% dari badan anggota.

Harap dicatat bahwa isi tertentu dari dokumen ini mungkin memiliki hak paten. ISO tidak bertanggung jawab untuk mengidentifikasi salah satu atau semua paten tersebut.

ISO 21227-4 was prepared by the Technical Committee Subcommittee ISO/TC 35 (Cat dan pernis), SC 9 (Metode pengujian umum untuk cat dan pernis) in cooperation with the Technical Committee CEN/TC 139 (Cat dan Pernis).

ISO 21227 consists of the following parts under the general heading Paints and VarnishesAssessment of Defects on coated Surfaces Using optical Imaging:

— Bagian 1: Panduan umum

— Bagian 2: Evaluation procedure for multiple impact lithotripsy tests

— Bagian 3: Assessment of delamination and corrosion around lines

— Bagian 4: Evaluation of filamentous corrosion

ISO 21227-4-2008 Cat dan pernis – Penilaian cacat pada permukaan yang dilapisi menggunakan pencitraan optik – Bagian 4: Penilaian korosi filamen

memperkenalkan
Traditional ISO testing methods used to assess surface defects and appearance changes typically use graphic standards that depict specific types of surface deterioration and require human visual evaluation. Compared with human visual assessment techniques, the techniques described in the various sections of this standard can produce more objective, tepat, quantitative and repeatable results.

1 jangkauan
This section of ISO 21227 describes a method for evaluating filamentous corrosion by digital optical imaging. Filamentous corrosion may be performed according to ISO 4623-1, ISO 4623-2 or EN 3665.

2 Acuan normatif

Referensi berikut diperlukan untuk penggunaan dokumen ini. Untuk referensi bertanggal, versi hanya kutipan berlaku. Untuk referensi tidak bertanggal, referensi versi terbaru (termasuk revisi apa pun) berlaku.

ISO 4623-1, Cat dan pernis – Determination of filamentous corrosion – Bagian 1: Steel substrates

ISO 4623-2, Cat dan pernis – Determination of filamentous corrosivity – Bagian 2: Aluminium substrates

ISO 21227-1, Cat dan pernis – Penilaian cacat pada permukaan yang dilapisi menggunakan pencitraan optik – Bagian 1: Panduan umum

Aerospace series – Cat dan pernis – Metode tes – Filament resistance to corrosion of aluminium alloys – DI DALAM 3665

3 Istilah dan Definisi
Untuk keperluan dokumen ini, the terms and definitions set forth in ISO 21227-1 dan di bawah berlaku.

3.1 Filamentary corrosion

Type of corrosion in the form of filaments under paint, pernis, or a related product coating, usually starting with a bare edge or local damage to the coating

Catatan 1: Biasanya, filaments are irregular in length and direction of growth, but they may also be almost parallel and roughly equal in length.

Catatan 2 Filamentous corrosion may also occur under other protective coatings.

[Sumber: ISO 4623-1]

Hanya bagian informasi standar yang bersifat publik. Untuk melihat konten selengkapnya, Anda perlu membeli standar melalui saluran resmi.

Bagikan postingan ini