Perbedaan antara tes semprotan garam NSS, ACSS dan CASS
Uji semprotan garam adalah metode pengujian lingkungan yang umum digunakan untuk menguji ketahanan korosi pada bahan logam dan non-logam. Ini mengevaluasi ketahanan korosi material dengan memaparkannya pada semprotan garam dan mengamati tingkat korosi permukaan. Biasanya, larutan semprotan garam dalam uji semprotan garam terdiri dari natrium klorida (NaCl).
Perbedaan antara tes semprotan garam NSS, ACSS dan CASS
Metode tes | Komponen larutan semprotan garam | Suhu pengujian | Waktu ujian |
---|---|---|---|
tes NSS | Natrium klorida (NaCl) | 35℃ | 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam dan periode waktu lain yang berbeda |
Fitur utama: Metode uji semprotan garam dasar digunakan untuk mengevaluasi kinerja umum material terhadap korosi dan mensimulasikan situasi korosi di atmosfer alami | |||
tes ACSS | Natrium klorida (NaCl) + asam asetat (CH3COOH) | 35℃ | 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam dan periode waktu lain yang berbeda |
Fitur utama: Asam asetat ditambahkan berdasarkan uji NSS, yang dapat lebih mensimulasikan situasi korosi yang terjadi di lingkungan perkotaan dan industri | |||
tes CASS | Natrium klorida (NaCl) + asam asetat (CH3COOH) + tembaga klorida (CuCl2 | 50℃ | 4 jam, 8 jam, 24 jam dan periode waktu lain yang berbeda |
Fitur utama: Tembaga klorida ditambahkan berdasarkan uji ACSS untuk mempercepat proses korosi. Digunakan untuk mengevaluasi kinerja cepat material terhadap korosi, ini dapat digunakan untuk menyaring bahan atau mengevaluasi efek lapisan pelindung baru |
Meskipun ketiga metode uji semprotan garam berbeda, semuanya merupakan metode pengujian umum untuk mengevaluasi ketahanan korosi suatu material. Dalam praktek, metode pengujian yang sesuai harus dipilih sesuai dengan tujuan dan persyaratan pengujian tertentu.